Senin, 24 Maret 2014

Coba Pahami.. Ada Pesan Tersirat Disini...


Wahai perempuan yang pernah hadir dalam "istikharah" ku berupa mimpi.. Kau marah aku maklumi, kau benci aku mulai mengerti.. Memang cinta dan perasaan "tak sebercanda" ini... Karena cinta memang hakikatnya suci, dan menjaga kesucian itu harus dengan  menjaga perasaan orang yang kita cintai.. Bukan dengan mencari hati lain untuk di banding-i.. Hanya karena merasa ada "satu sisi" yang selalu saja terbeda-i oleh paradigma yang sebenarnya satu hati jika dicermati..

Wahai hati yang selalu ku sebut di dalam sujud sepertiga pagi... Wajar sekarang kau menyuruh ku untuk pergi.. Sejauh-jauhnya sampai luka di hati mu terobati... Mungkin dengan kehadiran banyak pria di luar sana yang lebih "segala-gala" nya dibandingkan dengan ku disini.. Jika memang ada dan sudah dapat, tolong kabari.. Agar aku tahu siapa orang yang mendapat "anugerah ilahi" ini..

Wahai nama indah yang serupa dengan sifatnya yang dalam cinta ku... Tolong abaikan dulu emosi itu.. Aku hanya mau kita berfikir sejenak, tentang apa sebenarnya yang menjadi "penyebab utama" dalam masalah yang ku hitung sudah hampir tiga kali menjadi ujian cinta kita yang kini pilu.. Kalau memang menurut mu aku "bermain hati" dan tidak lugu.. Apakah aku pernah menyembunyikan permainan itu dibelakang mu ?? dan Apakah pernah kau bertanya, penyebab aku selalu mengulangi hal itu ??  aku rasa jika kau sudi untuk memberi waktu, tanpa aku jelaskan pun kau akan tahu jawaban dari 2 pertanyaan itu..

Wahai "senyuman indah" di bibir terakhir almarhumah ibuku... Dua pertanyaan itu bukan pembenaran tentang apa yang  baru saja aku ulangi yang ke tiga kalinya itu.. Bukan pula aku menjelaskan bahwa siapa yang salah dan siapa yang benar dalam wujud indahnya qalbu.. Aku hanya ingin kamu mau memahami sedari dulu.. Saat hubungan ini mulai disapa oleh kata serius yang dituju.. Satu saja aku memohon kepada mu.. Yakin hidup bersama ku dari susah terlebih dahulu.. karena aku yakin akan banyak hikmah yang nanti kita ajarkan ke anak cucu.. Bahwa indah dan nikmatnya hidup, itu akan lebih terasa jika kita sama-sama berjuang dari awal hati kita menyatu.. ya, dari kata "qabiltu..!!!"

Wahai jiwa yang memang ternyata paling istimewa dalam hidupku di dunia... Sekarang aku hanya bisa menyerah.. Pasrah kepadaNya dengan keadaan ini semua... Tapi aku mohon renugkan sejenak, Apakah hubungan yang hampir 17 tahun itu hanya berhenti sampai disini saja ?? Tak adakah yang tersisa walau hanya sedikit saja asa untuk melanjutkan ke arah bahagia?? Hanya karena aku mendua (menurut mu), tapi dalam nyata yang aku rasa sebenarnya jauh berbeda.. ?? Jika memang jawabannya iya, aku bisa terima.. Mungkin kebahagiaan-kebahagiaan ku dulu bersama mu tak ada yang terkesan dalam cerita.. aku pun baru sadar dan mengerti bahwa ternyata panas beribu-ribu tahun, dapat dihilangkan debunya hanya dengan hujan dalam 1 menit saja.. Mungkin juga nasib cinta ku kepada mu seperti lintang dan aling dalam trilogi novel  karya andrea hirata.. Banyak alasan yang akhirnya bisa di ungkap, walau sebenarnya tak akan bisa memutar waktu kembali ke awal kita sama2 merasakan jatuh cinta.. Tapi jujur dalam lubuk hatiku yang paling dalam akan asa... Demi dzat Maha Cinta, hal itu yang paling ku takutkan pada akhir panjang kisah ini dalam rasa.. bahwa hanya ada berujung pada luka.. Na'udzubillaah... :'(   

Tidak ada komentar: