Coba Pahami.. Ada Pesan Tersirat Disini...
Wahai perempuan yang pernah hadir dalam "istikharah" ku berupa
mimpi.. Kau marah aku maklumi, kau benci aku mulai mengerti.. Memang
cinta dan perasaan "tak sebercanda" ini... Karena cinta memang
hakikatnya suci, dan menjaga kesucian itu harus dengan menjaga perasaan
orang yang kita cintai.. Bukan dengan mencari hati lain untuk di
banding-i.. Hanya karena merasa ada "satu sisi" yang selalu saja
terbeda-i oleh paradigma yang sebenarnya satu hati jika dicermati..
Wahai
hati yang selalu ku sebut di dalam sujud sepertiga pagi... Wajar
sekarang kau menyuruh ku untuk pergi.. Sejauh-jauhnya sampai luka di
hati mu terobati... Mungkin dengan kehadiran banyak pria di luar sana
yang lebih "segala-gala" nya dibandingkan dengan ku disini.. Jika memang
ada dan sudah dapat, tolong kabari.. Agar aku tahu siapa orang yang
mendapat "anugerah ilahi" ini..
Wahai nama indah yang
serupa dengan sifatnya yang dalam cinta ku... Tolong abaikan dulu emosi
itu.. Aku hanya mau kita berfikir sejenak, tentang apa sebenarnya yang
menjadi "penyebab utama" dalam masalah yang ku hitung sudah hampir tiga
kali menjadi ujian cinta kita yang kini pilu.. Kalau memang menurut mu
aku "bermain hati" dan tidak lugu.. Apakah aku pernah
menyembunyikan permainan itu dibelakang mu ?? dan Apakah pernah kau
bertanya, penyebab aku selalu mengulangi hal itu ?? aku rasa jika kau sudi untuk memberi waktu, tanpa aku jelaskan pun kau akan tahu jawaban dari 2 pertanyaan itu..
Wahai
"senyuman indah" di bibir terakhir almarhumah ibuku... Dua pertanyaan
itu bukan pembenaran tentang apa yang baru saja aku ulangi yang ke tiga
kalinya itu.. Bukan pula aku menjelaskan bahwa siapa yang salah dan
siapa yang benar dalam wujud indahnya qalbu.. Aku hanya ingin kamu mau
memahami sedari dulu.. Saat hubungan ini mulai disapa oleh kata serius
yang dituju.. Satu saja aku memohon kepada mu.. Yakin hidup
bersama ku dari susah terlebih dahulu.. karena aku yakin akan banyak
hikmah yang nanti kita ajarkan ke anak cucu.. Bahwa indah dan nikmatnya
hidup, itu akan lebih terasa jika kita sama-sama berjuang dari awal hati
kita menyatu.. ya, dari kata "qabiltu..!!!"
Wahai
jiwa yang memang ternyata paling istimewa dalam hidupku di dunia...
Sekarang aku hanya bisa menyerah.. Pasrah kepadaNya dengan keadaan ini
semua... Tapi aku mohon renugkan sejenak, Apakah hubungan yang hampir 17
tahun itu hanya berhenti sampai disini saja ?? Tak adakah yang tersisa
walau hanya sedikit saja asa untuk melanjutkan ke arah bahagia?? Hanya
karena aku mendua (menurut mu), tapi dalam nyata yang aku rasa
sebenarnya jauh berbeda.. ?? Jika memang jawabannya iya, aku bisa
terima.. Mungkin kebahagiaan-kebahagiaan ku dulu bersama mu tak ada yang
terkesan dalam cerita.. aku pun baru sadar dan mengerti bahwa
ternyata panas beribu-ribu tahun, dapat dihilangkan debunya hanya dengan
hujan dalam 1 menit saja.. Mungkin juga nasib cinta ku kepada mu seperti lintang dan aling dalam trilogi novel karya andrea hirata.. Banyak
alasan yang akhirnya bisa di ungkap, walau sebenarnya tak akan bisa
memutar waktu kembali ke awal kita sama2 merasakan jatuh cinta..
Tapi jujur dalam lubuk hatiku yang paling dalam akan asa... Demi dzat
Maha Cinta, hal itu yang paling ku takutkan pada akhir panjang kisah ini
dalam rasa.. bahwa hanya ada berujung pada luka.. Na'udzubillaah... :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar